Panen Padi Sidenuk, Kemenristek & BATAN Buktikan Hasil Riset Bisa Dikomersilkan

Panen Padi Sidenuk, Kemenristek & BATAN Buktikan Hasil Riset Bisa Dikomersilkan

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir menghadiri panen raya padi Sidenuk di lokasi penelitian BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/3/15).

Acara ini merupakan pembuktian program kerja Menristekdikti, M Nasir, tentang hilirisasi dan komersialisasi hasil riset. Menristek menjelaskan bahwa kolaborasi 3 pihak, BATAN (pemerintah), PP Kerja (dunia usaha) dan Universitas Pembangunan Nasional (akademik) merupakan kunci kesuksesan panen raya.

Mantan Rektor Undip, M Nasir, ini menerangkan bahwa BATAN sengaja memilih Boyolali sebagai salah satu lokasi pengembangan varietas padi unggulan Sidenuk mengingat posisinya sebagai salah satu lumbung padi Jawa Tengah.

Dengan pemanfaatan teknologi nuklir mutakhir dalam pengayaan tanaman, BATAN berhasil mengembangkan Sidenuk, varietas pagi dengan 3 keunggulan; masa tanam lebih singkat, hasil panen lebih banyak hingga 9 ton/hektar dan tanah hama wereng.    

Ke depan, menurut Menristekdikti, BATAN melalui mitra-mitra penangkar benih akan menjadi penyedia benih padi unggul demi mendorong produktifitas pertanian sehingga target pemerintahan Joko Widodo untuk Indonesia swasembada pangan bisa segera terwujud.

“Ini adalah komitmen kami di Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi untuk bekerja keras membantu petani dan cita-cita besar bangsa Indonesia, yaitu kembali menjadi negara swasembada beras,” tegas M Nasir.

M Nasir juga menekankan bahwa di saat bersamaan pihaknya bertekad untuk memastikan bahwa hasil riset tersebut bisa berimbas langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

“Jika petani dibantu dengan bibit unggul dan varietas hasil penelitian terkini, Insya Allah petani sejahtera,” ujarnya.

Acara panen raya padi Sidenuk ditutup dengan doa bersama dan Menristekdikti melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Semarang untuk menghadiri pemilihan rektor Universitas Diponegoro yang baru. (rls)