DUMAI, Tribunriau-
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja menggelar Pelatihan Pengembangan Keterampilan dan Wira Usaha Tenaga Kerja Muda tahun 2015.
Pelatihan Pengembangan Keterampilan dan Wira Usaha Tenaga Kerja Muda khusus Usaha Tanaman Hydroponik tersebut secara resmi dibuka Kepala Disnakertrans Kota Dumai Drs H Amiruddin MM didampingi Kabid Penempatan Disnakertrans Kota Dumai Soufandi Souhan, SE di ruang rapat kantor Disnakertran Jalan Kesehatan Dumai.
Pelatihan yang diselenggarakan selama lima (5) hari Tersebut diikuti 20 peserta dari tiga kelurahan, yakni Kelurahan Telukbinjai Kecamatan Dumai Timur, Kelurahan Bagan Keladi Kecamatan Sungai Sembilan dan dari Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur.
“Ini sudah angkatan kedua dan peserta terbatas. Pelatihan ini bagi mereka yang ada perhatian agar bisa berusaha mandiri dan dapat menciptakan lapangan kerja. Untuk itu hendaknya peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini secara serius dan tekun,” pinta Amiruddin.
Dijelaskan, pelatihan dilaksanakan selama lima hari. Dua hari dilaksanakan di dalam ruangan, kemudian untuk pelatihan lapangan dilaksanakan selama tiga hari. Disediakan tenaga pendamping. "Kalau belum paham, tanyakan langsung kepada pendamping,” katanya.
Keterangan yang berhasil dihimpun Tribunriau.com menyebutkan, dalam uapaya membuka lapangan kerja baru, Disnakertrans Kota Dumai gencar melakukan pelatihan bagi tenaga kerja. Untuk pelatihan pengembangan Keterampilan Wirausaha Tenaga Kerja Muda (TKM) Hydroponik tahun 2015 sudah dilaksanakan dua kalli.
Angkatan pertama pertengahan Agustus 2015 lalu diikuti 40 peserta dari Kecamatan Dumai Kota, Dumai Selatan dan Kecamatan Medangkampai.
Pelatihan Pengembangan Keterampilan Wirausaha Tenaga Kerja Muda (TKM) Usaha Hydroponik bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tata cara budidaya hydroponik.
Menurut Amiruddin, pelatihan usaha hydroponik dilakukan kepada tenaga kerja muda dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sebab mereka yang telah mengikuti dan paham tentang tata cara budidaya hydroponik.
Diharapkan langsung menekuninya sehingga masyarakat dapat bekerja dan memiliki penghasilan. “Kaitannya dengan lapangan kerja dan usaha mandiri agar masyarakat tidak tervokus untuk menjadi tenagakerja di perusahan,” ungkapnya.
Sesuai data yang diperoleh Tribunriau, penanaman dengan metode hydroponik dapat dimanfaatkan untuk menanam sejumlah sayuran seperti sawi, kangkung, tomat, dan kemangi. Hanya dalam waktu 30 hari, keempat varietas sayuran tersebut sudah bisa dipanen.
Pelatihan budidaya menggunakan metode hydroponik untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar dapat diterapkan di rumah mereka masing-masing sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk diketahui, hydroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan. Karenanya, bertanam dengan hydroponik akan menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas dan bebas bahan kimia.
Keuntungan yang lain, laju pertumbuhan tanaman hydroponik bisa sampai satu setengah kali lebih cepat dibandingkan tanaman yang ditanam di tanah. Alasannya, tanaman hydroponik langsung memperoleh makanan dari air yang kaya nutrisi.
Ada dua teknik utama dalam hydroponik, menggunakan larutan atau media. Metode dengan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar. Cukup menggunakan larutan mineral bernutrisi. Sementara itu, teknik media menggabungkan air dengan jenis media tambahan seperti sabut kelapa, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan spons.
Ada pun jenis tanaman yang cocok ditanam dengan hydroponik, yakni golongan tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Salah satu cara paling mudah untuk membuat hydroponik sederhana, yaitu dengan menggunakan botol plastik bekas. Botol plastik dipotong menjadi dua bagian dan memasukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik (leher botol berada di bawah). Bagian sempit leher botol akan berfungsi sebagai penyangga akar atau batang tanaman. (ars)