Tanah timbunan yang sedang dikeruk ulang oleh Subkon PT PGN untuk dilakukan semenisasi seperti awal sebelum digali. |
DUMAI, Tribunriau- Masyarakat Purnama, Kecamatan Lubuk Gaung, Kota Dumai merasa sangat kecewa atas timbunan bekas galian pipa yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui subkon PT Tegma Engineering yang tidak sesuai dengan janji.
Salah seorang warga, Aan (40) pemilik usaha bengkel yang di depan tempat usahanya dilalui galian pipa tersebut mengatakan, dari awal pihaknya tak pernah berniat untuk mengganggu aktifitas pekerja dari PGN. Namun, setelah 2 hari pipa baru tertanam, ternyata bekas timbunan tidak rapi seperti sebelumnya.
"Ini tak seperti yang dijanjikan, katanya mau dibuat seperti semula," kesal Aan, Rabu (29/3/2017).
Sebelumnya, lanjut Aan, tempat yang digali oleh pekerja Subkon PGN tersebut sudah disemisasi. Pihak Aan pun mencoba memanggil para pekerja untuk dimintai pertanggung jawaban atas lahan yang tak dapat dilalui mobil tersebut.
"Kita udah panggil kontraktornya, kalau tak dipanggil, bisa didiamkan aja seperti ini," ujarnya.
Tak hanya itu, selama 2 hari proses penamaman pipa yang dilakukan oleh Subkon PT PGN, Aan merasa sangat merugi, karena tempat usahanya tak bisa dilalui konsumen.
"Udah 2 hari tak buka bengkel, apa kompensasinya untuk kami-kami pengusaha kecil ini?, kalau mau bisnis, silahkan, tapi jangan sampai usaha orang terganggulah," gerutunya.
Masih di tempat yang sama, salah seorang perwakilan dari PT Tegma Engineering, Andri menyatakan siap untuk memperbaiki lahan-lahan yang menjadi keluhan warga.
"Jika sebelumnya disemen, kita akan semen lagi, jika tanah, akan kita timbun dengan tanah merah agar bagus," ujarnya di depan warga.
Namun, ketika ditanya kompensasi yang akan diberikan PGN kepada warga yang usahanya sudah 2 hari tutup karena galian tersebut, Andri tidak dapat memberikan kepastian. "Jika masalah itu, langsung ke PGN saja," timpal Andri. (isk)